PENYIKSAAN
REKLAMASI PANTAI
Reklamasi
merupakan penimbunan besar-besaran di setiap tepi pantai, perusahan semakin
membabi buta menimbun sebagian tepi pantai untuk dijadikan lahan bisnis.
Banyaknya berdiri gedung-gedung megah, ialah kerja tangan kotor, berdalih untuk
mempercantik kota, niat memoles dengan lahan terbuka Hijau, malah merubah
ekosistem alam dan tatanan masyarakat yang hidup diantara alam pesisir pantai.
Nelayan mulai tercekik akibat reklamasi pantai, laut adalah hidup dan nafas
bagi mereka.
pesisir
dulunya lahan mencari nafkah, kini ditimbun menjadi onggokan besi-besi tegak
merobek permukaan pantai. Akibatnya mata
pencahariannya mulai tidak menetap, jika dulu bisa membawa pulang sekarung
penuh tude (kerang), setelah reklamasi, kini,
lembaran kisah para nelayan berubah 360 derajat, sekarung penuh hanya
ada dalam kenangan manis belaka. Lahan tersebut, banyak diambil alih dan dirusak
oleh para pesohor-pesohor berdasi, mencari kesempatan, memanfaatkan setiap
jengkal lahan, dijadikan pundi-pundi emas bagi mereka. Namun, tak pernah melihat apalagi menyadari dampak yang di timbulkan oleh reklamasi ini,
begitu mengerikan.
Dampaknya
akan ditanggung oleh seisi alam semesta, Pondasi yang terpamcang di tepi
pantai, membuat tembok-tembok tinggi dengan ratusan tiang besi, apakah nanti
matahari terbenam persis di depan kami? Mungkin tidak lagi, manis terbenamnya
matahari, tak akan lagi bisa dikecup, pemandangannya sudah disolek dengan
gedung-gedung menjulang tinggi, dibuat untuk segelintir orang kelas tertinggi. Kapitalisasi
merajalela di mana-mana, menggusur kaum tersisih, tidak semua orang lagi yanag
menikmati indanya pantai ini.
Sekitar
4.000 hektare lahan pesisir pantai bakal di reklamasi, reklamasi terus di
lakukan di kawasan pesisir, semakin sempit lahan untuk mencari hasil laut,
ekosistem hancur nelayan merugi, hasil tangkapan mereka kurang, dan harus mencari bermil-mil jauhnya, Butuh
akomodasi lebih untuk berlayar menuju lokasi penangkapan.
Ada
lima kecamatan yang akan digusur yaitu kecamatan Tamalate, Mariso, Tallo, Biringkanaya, dan
Tamalanrea. Reklamasi akan menutup perekonomian masyarakat pesisir, perahu
penangkap ikan akan sulit masuk menuju
tempat pelelangan ikan rajawali (lelong), jalur masuk kapal di ambil oleh
reklamasi.
Nelayan
akan menjadi pengangguran akibat harga jual ikan menurun drastis, selain
ekosistem laut yang rusak ruang hijau di penggir pantai penahan abrasi juga
ikut-ikutan rusak, prihal reklamasi semakin berdampak pada semua aspek
ekosisitem makhluk hidup. Di rusak satu akan berkelanjutan kedepannya.
Lautnya
di timbun rumahnya malah di gusur
Komentar
Posting Komentar