AROMA MAKANAN MEMPERERAT SILATURAHMI DI KAWASAN KULINER PECINAN
Hmmm nyam-nyam aroma asap dimana-mana dari awal masuk hingga mentok di ujung jalan,  bau bawang putih, ketumbar merica tercium di setiap kali menghirupnya, wanginya harum dan sangat menggugah rasa untuk membeli salah satu makanan yang ada di kawasan pecinan jl. Bali,  yang hanya buka pada malam minggu saja, ada 50 stand makanan pedagang terdengar saling bersut-sautan saat menjajajkan makanannya, “ibu bapak di coba makanannya enak loh”.
Berbagai makanan  tersedia disini dari yang sudah pernah di cicipi sampai belum pernah sekalipun, ada yang ringan dan juga berat. sangat ramai seketika kawasan kuliner pecinan seubahnya menjadi pasar malam yang biasa kita lihat sebagaimana mestinya tapi dengan konteks wisata kuliner, barbagai macam muda mudi suku dan agama  tumparuah disini saling mengakrabkan diri antara penjual dan pembeli.
,tak heran kalau di kawasan pecinan banyak sekali kita temukan orang-orang dengan mata sipit  keturunan tionghoa, karena kawasan ini di apit oleh tempat  persembahyangan klenteng xianma dan toko-toko  jual beli emas yang menjadi khas orang tionghoa.
               
Menerobos kerumunan orang yang padat beralur, Mata seakan di arahkan menuju makanan yang sangat unik dan enak, seperti cemilan ringan  onde-onde Jakarta yang satu ini, bentuknya yang unyil dan menarik, biasanya onde-onde yang ditemukan bulat besar, tapi disini berbeda. tekstur yang empuk, lembut dan kenyal menjadi ciri khas onde-onde Jakarta dan harganya cukup relatif dari Rp.5.000 hingga Rp.20.000, namanya yang Jakarta tapi penjualnya keturunan makassas. Pak irfan dan istri menjual cemilan ini dari jam 5 sore hingga 11 malam, beliau sudah berjualan di kawasan pecinan ini sudah 1 bulan dari awal buka hingga sekarang. Pak irfan mengatakan obsetnya berjualan untuk hari ini  “hari ini saya mendapatkan keuntungan Rp.500.000 dari berjualan onde-onde ini”

Ternyata stand-stand yang mereka tempati sekrang itu harus membayar uang kontribusi sebesar Rp.25.000 itu untuk ukuran 2 meter saja nah kalau lebih 2 meter harus membayar Rp.50.000 Keamanannya dan kbersihan pun terjaga dari pihak kepolisisan satpol pp, polisi menurunkan personilnya berjulah 18 orang, koramil berjumlah 10 orang, satpol pp berjumlah 12 orang, dengan di tempatkan di sejumlah titik di kawasan pecinan. Bukan hanya stand makan yang tersedia, panggung hiburanpun juga turut dalam suka cita, siapapun yang ingn lagu di persilahkan naik ke atas panggung kecil dengan ditemani mike beserta daeng dengan orgen tunggalnya.

Wisata kuliner di jl. Pecinan adalah salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah kota, Koran fajar Makassar, Honda yayasan budi luhur Makassar dan pemerintah kec. Wajo, bersatu untuk menjadikan kawasan pecianan sebagai tempat wisata di malam minggu bagi masyarakat kota Makassar.

Komentar

Bentrok RKUHP